Selasa, 30 September 2008



SELAMAT IDUL FITRI 1429 H.

TAQABBALALLAHU MINNA WAMINKUM.
MOHON MAAF LAHIR BATHIN.

UMROH RAMADHAN 1429 H.

Godaan sang ‘ puta mahkota ‘ demikian sahabat-sahabat saya memaggil putra pertama saya—Muhammad Afif Rayhan Harun. Godaan dimaksud sesungguhnya di awali dengan sang anak yang kebiasaannya usai sahur ramadhan nonton spot-spot ramadhan di hampir semua channel televisi nasional. Seperti biasa, kebiasaan kalo jeda iklan pada spot yang dia pilih, lalu remote tv diutak-atik dan akhirnya, kegiatan sholat taraweh Masjid Al-Haram yang direlay TVRI pun menarik perhatiannya. Lantas, dari kamar tidurnya--ia pun menghapiri saya yang waktu itu juga sedang nonton TV di ruang tengah. “ Pa, sibuk gak di bulan puasa ini ? “ katanya memulai pembicaraan. “ Kenapa...emang !” kataku. Sambil mijitin pundak saya, sesekali dia senyum-senyum tertahan. Saya hafal betul karakter anak ini, kalau sudah seperti ini lakonnya biasanya ada maunya. “ kita umroh yuk pa’ ! “ lanjutnya. “ Tahun depan aja, maret atau april gitu “ jawabku santai. “ artinya Afif gak ikut dong ! tega betul ! kalo sekarang kan Afif libur, ayo nah pah, Afif pengen betul umroh !“ sambungnya terkesan agresif. “ kan dulu udah juga ! “ kataku sedikit bertahan. “ iya, tapi waktu itu kan Afif masih kecil—sudah lupa gimana-gimana “ katanya dengan dialeg khasnya. Begitulah seterusnya menggoda saya, sampai akhirnya pertahanan saya jebol—mengiyakan—permintaannya.

Lalu besoknya saya pun kontak travel agent untuk agenda umroh ramadhan ini. Masalahnya kemudian adalah dari pihak kedutaan tanggal 7 September 2008 adalah batas akhir pengurusan visa umroh untuk umroh ramadhan 1429 H, hari dimana saya pertmakalinya melakukan koordinasi dengan pihak travel agent. Belum lagi, ada persyaratan baru dari pihak kedutaan bahwa untuk pengurusan visa umroh ( Saudi Arabia ) harus menggunakan nama di paspor minimun tiga kata( firt name, family name, last name)—sementara nama saya dan istri di paspor hanya dua suku kata. Tapi alhamdulillah, atau mungkin karena sudah ‘panggilan-Nya’ ke Tanah Haram, sehingga semua urusan soal umroh hari itu kelar yang biasanya terasa kurang logis untuk selesai dalam sehari. Kami pun akhirnya, mendapatkan visa umroh. Bahkan tanggal berangkatnya pun sudah dikonfirmasikan ke kami, tanggal 11 September 2008. (bersambung...)