Karena kecapaian, tidur pun lelap nyaris tak terjaga. Untunglah sebelum tidur tadi saya sudah pesan ke receptionis dengan wake up call pada jam 17.00 local time. Bangun, mandi dan sholat qashar takdim (Dhuhur dan Ashar). Jam 17.35 'pasukan' sudah pada ngumpul di lobby hotel. Lantas, semua sepakat berbuka puasa di Newton Seafood. Kita pun melaju dengan fan Mercedes taxi ke tempat itu. Waktu berbuka pun tiba-dimulai dengan es kelapa muda dan dilanjutkan hidangan aneka seafood diselesaikan secara adat (istilah kami soal saking lahapnya) nyaris tak bersisa. Karena memang rombongan kecuali sahabat bang Agus termasuk mazhab ahli hisap (perokok), kami lantas mencabut masing sebatang rokok sampoerna mild, tiba-tiba " ssst " ujar sahabat Popo Parulian (sahabat yang setahun terakhir tinggal di Singapura dan ikut bergabung buka puasa) tanda mengingatkan bahwa meski di warung ini terbuka tetap sebagai zona larangan merokok. Kita pun dituntunnya ke pojok kompleks , pojok bagi perokok. Kami semua bisa memahami. Memang di Singapura dan di kebanyakan negara di luar Indonesia, perokok sudah sangat dipersempit ruang geraknya.
Setelah urusan buka puasa kelar, kita pun balik ke hotel. Karena waktu baru menunjukkan jam 20.00 kami pun melanjutkan menikmati sisa waktu shopping malam hari. Sekadar mengisi waktu sambil bisa beli T-shirt dan lokasinya pun dipilih yang disekitar hotel. Mulai dari Tang, Lucky Plaza, Paragon Plaza, Takashiyama Tower (Ngee Ann City), iSetan, Marriot dan lainnya. Lagian di Singapura juga sedang sale besar-besaran layaknya sale menjelang lebaran di Indonesia. Minimal-cuci mata sekalian.
Waktu pun berjalan sampai pada pukul 22.00 tanpa terasa. Kalau tadinya hanya sekadar mengisi waktu, tapi tampak semua rombongan pulang dengan masing-masing barang bawaan yang lumayan banyak. "wah, ini mah bukan cuci mata namanya, ini shopping benaran" celetukku. "gak tahan juga hanya dilewatin begitu saja, wal" jawab mereka. Apalagi sahabat Ipong, dia boleh parah soal urusan puasa, giliran shopping-dia paling bernafsu. Dasar, gak kehabisan akal, dia pun menjawab " justru ini berkah puasa, bos". Kami hanya bisa tertawa mendengarnya. Asli lucu dan suasana menjadi segar karenanya. Sambil ngobrol ini itu tanpa terasa kami pun sampai di hotel hyatt tempat kami menginap. Setelah menitipkan barang belian tadi pada petugas hotel untuk di dilevery di kamar masing-masing, obrolan dilanjutkan di resto hotel dilantai dua hingga larut. Macam-macam tema dibicarakan, ya soal bisnis, soal batubara, soal listrik, soal property, soal politik, sampai soal parcel dan THR (Tunjungan Hari Raya) serta soal-soal lainnya.
Karena sahabat Said Amin sesuai rencana besoknya harus menjalani check up di HSC (Healt Singapore Center) dengan dr. Michael Lee--saya pun menyela untuk istirahat. Pembicaraan atas berbagai topik tadi diakhiri dan kami selanjutnya menuju kamar masing-masing untuk istirahat. ( bersambung ke bagian ketiga )
Setelah urusan buka puasa kelar, kita pun balik ke hotel. Karena waktu baru menunjukkan jam 20.00 kami pun melanjutkan menikmati sisa waktu shopping malam hari. Sekadar mengisi waktu sambil bisa beli T-shirt dan lokasinya pun dipilih yang disekitar hotel. Mulai dari Tang, Lucky Plaza, Paragon Plaza, Takashiyama Tower (Ngee Ann City), iSetan, Marriot dan lainnya. Lagian di Singapura juga sedang sale besar-besaran layaknya sale menjelang lebaran di Indonesia. Minimal-cuci mata sekalian.
Waktu pun berjalan sampai pada pukul 22.00 tanpa terasa. Kalau tadinya hanya sekadar mengisi waktu, tapi tampak semua rombongan pulang dengan masing-masing barang bawaan yang lumayan banyak. "wah, ini mah bukan cuci mata namanya, ini shopping benaran" celetukku. "gak tahan juga hanya dilewatin begitu saja, wal" jawab mereka. Apalagi sahabat Ipong, dia boleh parah soal urusan puasa, giliran shopping-dia paling bernafsu. Dasar, gak kehabisan akal, dia pun menjawab " justru ini berkah puasa, bos". Kami hanya bisa tertawa mendengarnya. Asli lucu dan suasana menjadi segar karenanya. Sambil ngobrol ini itu tanpa terasa kami pun sampai di hotel hyatt tempat kami menginap. Setelah menitipkan barang belian tadi pada petugas hotel untuk di dilevery di kamar masing-masing, obrolan dilanjutkan di resto hotel dilantai dua hingga larut. Macam-macam tema dibicarakan, ya soal bisnis, soal batubara, soal listrik, soal property, soal politik, sampai soal parcel dan THR (Tunjungan Hari Raya) serta soal-soal lainnya.
Karena sahabat Said Amin sesuai rencana besoknya harus menjalani check up di HSC (Healt Singapore Center) dengan dr. Michael Lee--saya pun menyela untuk istirahat. Pembicaraan atas berbagai topik tadi diakhiri dan kami selanjutnya menuju kamar masing-masing untuk istirahat. ( bersambung ke bagian ketiga )